22.11

BERBAGAI BISET ILMIAH TENTANG ROSELLA

Diposting oleh Arrifai |


  • dr. Irzan Nurman Djaenalmutaqin, CHt., alumnus Fak. Kedokteran UI dan lulusan Shanghai University of Traditional Medicin membuktikan secara empiris bahwa selain menghaluskan kulit wajah juga terbukti menurunkan bobot tubuh, rahasianya adalah karena rosella kaya serat. "Rosella kaya serat dan bersifat diuretik," katanya. Hasil pengamatan terhadap pasiennya, rosella efektif menurunkan bobot tubuh 20%. Duduk perkaranya? Rosella kaya serat larut, mencapai 33,9%. Jika dikonsumsi dalam bentuk minuman saji, satu liter rosella mengandung 0,66 g serat larut dan 66% total anti-oksidan terlarut dengan kapasitas 335 mM trolox equivalents/100 mL. Jadi, tiap mengkonsumsi minuman rosella 66% adalah serat larut. "Makanya, frekuensi buang air besar pasca konsumsi rosella biasanya meningkat. Serat larut itu menyerap dan membuang lemak bersama feses/kotoran. Dengan begitu lemak di usus penyebab kegemukan dapat digerus." la mengatakan bahwa senyawa aktif dalam rosella membantu memperbaiki struktur kulit, yaitu Anti-oksidan. "Rosella mirip vitamin E yang membantu peremajaan kulit," kata dokter spesialis Radiologi itu. Rosella memiliki efek diuretik alias peluruh urine. "Jika usus dan ginjal bersih, energi di tubuh menjadi positif. Akibatnya kulit dan wajah pun bersinar cerah," katanya. Sekali minum rosela dua tujuan pun tergapai, langsing sekaligus kulit bersih. (Trubus, ed. Maret 2008)
  • Ir. Didah Nurfarida, MSi, periset Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, IPB, mahasiswa program doktor IPB, thn 2005, menemukan senyawa gossipetin, antosianin, dan glukosida hibiscin dalam rosella. Ketiganya berkhasiat sebagai anti-oksidan yang kuat. Antosianin merupakan pigmen alami yang memberi warna merah pada seduhan kelopak bunga Rosella dan bersifat antioksidan. Anti-oksidan rosella meredam aksi radikal bebas yang menyerang molekul tubuh. Jika guanin dalam DNA terserang radikal bebas, maka kesalahan replikasi DNA mudah terjadi. Kerusakan DNA memicu oksidasi low density lipoprotein, kolesterol dan lipid penyebab penyakit degeneratif seperti jantung koroner, kanker, ginjal dan diabetes. Kerusakan itu juga termasuk kerusakan kulit yang menyebabkan penuaan dini, seperti kerutan, flek hitam, kelebihan minyak, dan warna kusam. Rosel juga mengandung senyawa aktif berupa fenol terdiri dari berbagai anti-oksidan mencapai 23,10 mg/g bobot kering. Aktivitas anti-oksidan yang terukur dengan senyawa trolox mencapai 5.308,64 mM trolox/g bobot kering. Jumlah itu 4 kali lebih tinggi dibanding bubuk kumis kucing yang aktivitas anti-oksidannya 1.364,88 mM trolox/g bobot kering. Jumlah anti-oksidan itu diperoleh dengan menggerus 3 kuntum rosela kering menjadi 1,5g bubuk.
  • John McIntosh, periset Institut Nutrisi dan Kesehatan Manusia, Selandia Baru, mendapati rosella mengandung 51% antosianin. Antosianin merupakan salah satu anti-oksidan yang bermanfaat menangkal radikal bebas. Dengan beberapa metode juga mendapati 24% antioksidan selain antosianin pada rosella.
  • Yun Ching Chang, peneliti dari Institute of Biochemistry and Biotechnology, Chung Shan Medical University di Taiwan, melakukan uji pra-klinis dan mengunggulkan rosella sebagai herba anti-kanker dan hipertensi. la menemukan bahwa pigmen alami dari kelopak kering Rosella terbukti efektif dalam menghambat dan sekaligus mematikan sel kanker HL-60 (kanker darah atau leukemia). Pigmen ini juga berperan dalam proses apoptosis (bunuh dih) sel kanker.
  • De-Xing Hou, peneliti Faculty of Agriculture, Kagoshima University, Jepang, membuktikan khasiat Rosella menghambat pertumbuhan sel kanker la menemukan delphinidin 3-sambubioside dan cyanidin 3-sambubioside, antosianin rosella yang ampuh mengatasi kanker darah alias leukemia. Cara kerjanya dengan menghambat tetjadinya kehilangan membran mitokondrial dan pelepasan sitokrom dari mitokondria ke sitosol.
  • Chau-Jong Wang, dui College of Medicine, Chung Shan Medical University, Taichung, Taiwan, menemukan khasiat lain rosella, hasil penelitiannya ekstrak rosella kering yang dibuat sirup, melindungi liver tikus setelah dijnduksi karbon tetraklorida (CCI4), perusak hati. Setelah diberikan 1-5% rosella selama 9 minggu, kerusakan hati seperti steasis dan fibrositturun secara signifikan.
  • Herrera Arella no, dkk, ciati Pusat Penelitian Biomedis di Meksiko, Juli 2004, Um peneliti mencari tahu efektivitas Hibiscus sabdariffa (rosella) sebagai antihipertensi. Mereka melakukan pengamatan pada 75 pasien (usia 30-80 tahun) yang didiagnose menderita hipertensi. Hasilnya Rosella mampu menurunkan tekanan darah sistolik dari 139,05 menjadi 123.73mm Hg. Sedangkan tekanan darah diastolic turun dari 90.81 menjadi 79.52 mm Hg. Dosis pemakaian 10 g kelopak bunga kering Rosella dicampur 0,5 liter air (atau berisi 9.6 mg antosianin), diminum sehari sekali sebelum sarapan.
  • Phytomedicine thn. 2004 t'nempublikaslkan sebuah penelitian, para pasien minum setiap hari 10 gram bunga kering yang diseduh, hasilnya menunjukkan bahwa teh ini dapatmengontrol hipertensi jenis ringan maupun sedang seefektif Captapril, obat yang biasa digunakan untuk mengatasi hipertensi dan gagaijantim
  • Journal of Ethnopharmacology melaporkan efektifitas kerja rosella, bahwa setelah 12 hari 31 pasien yang mengonsumsi teh Rosella rata-rata mengalami penurunan tekanan darah hingga 11,2 % untuk tekanan sistolik dan 10,7 % untuk tekanan diastolik. Normalnya, tekanan sistolik 120 dan diastolik 80, artinya Rosella dapat menurunkan tekanan darah hingga kondisi normal selama kurang lebih tidak sampai dua minggu.
  • Maureen Williams, ND, dokter naturopati dan Bastyr University di Seattle, Amerika Serikat, telah melakukan studi terhadap 70 orang dengan tingkat penyakit hipertensi tsingan hingga sedang yang berada dalam kondisi sehat dan tidak melakukan pengobatan apa pun sejak sebulan sebelum penelitian diujikan. Secara acak, sebagian orang diminta untuk mengonsumsi teh Rosella sebanyak 1,5 liter sebelum sarapan setiap hari. Sebagian lagi mengonsumsi 25 mg obat antihipertensi. Setelah empat minggu, ternyata tekanan darah diastolik berkurang hingga sepuluh angka untuk 79% orang yang mengonsumsi Rosella dan 84% pada orang yang mengonsumsiobat antihipertensi.
  • Kirdpon S, dkk, dari bagian Anak Fak. Kedokteran Univ. Khon Kaen Thailand, th. 1999 mendapati rosella sebagai pencegah batu ginjal.
  • Francisco J. Alarcon -Aguilar dari-UniversidadAutonoma Metropolitana lztapalapa Meksiko, membuktikan khasiat rosella, setiap hari is memberikan ekstrak rosella 120 mg yang mengandung 33,64 mg antosianin selama 60 hari kepada para tikus gemuk berbobot 45 g, tikus itu idealnya berbobot 20 g. Parameter yang diuji adalah peningkatan bobot tubuh, asupan cairan dan makanan, kolesterol, dan trigliserida. Konsumsi rosella terbukti menurunkan bobot tubuh hingga jadi normal dan meningkatkan asupan cairan ion ke tubuh. Penurunan lainnya terlihat pada trigliserida dan kolesterol jahat (LDL).
  • Air rebusan kelopak bunga rosella diakui berkhasiat sebagai peluruh kencing (diuretic), merangsang keluarnya empedu (choleretic), menurunkan tekanan darah (hypotensive), mengurangi kekentalan darah (viscositas), meningkatkan peristaltik usus, anti kejang (antispasmodic), mengobati cacingan (antelmintic). Ekstrak air dan zat merah yang terkandung pada rosella mempunyai efek letal (mematikan) terhadap Mycobacterium tuberculosis penyebab TBC. Sebuah catatan menyatakan rosella bermanfaat bagi penderita arteriosklerosis dan sebagai antiseptik usus.
  • Dalam hal Rosella berkhasiat sebagai diuretic, coleretic, viscositas, hypotensive dan perangsang peristaltik usus, diduga berasal dari kandungan gossypetin, anthocyanin dan glucoside hibiscin yang terdapat pada rosella DEP.KES.RI No.SPP.1065/35.15/05; Tiap 100 gr mengandung 260-280 mg vitamin C, D, B1 dan B2. Kandungan vit C-nya 3x lipat anggur hitam, 9x lipat teruk sitrus, 10x lipat lebih besar dari buah belimbing dan 2,5x lipat vitamin C jambu biji. Selain itu teh Rosella mengandung kalsium tinggi (486 mg/100 gr), Magnesium serta Omega-3. Teh Rosella juga diperkaya Vitamin A, Iron, Potasium, Beta Caroteen dan Asann Esensial.
  • Teh Rosella kering sudah diakreditasi Balai Besar Industri Agro Perindag RI (2004) mengadung Kalsium Tinggi (486/100 gr) dan 7,6 protein.

0 komentar:

Posting Komentar

Subscribe